Saat emosi muncul, kitanya hanya perlu diam. Diam terlebih dahulu, diam untuk mendinginkan, diam untuk berpikir, diam untuk mempersiapkan kalimat agar tidak menyakiti orang lain, dan diam untuk mengembalikan kondisi agar lebih harmonis.
Dalam emosi semua ucapan tak lagi terkontrol, tindakan tak lagi bisa dikendalikan, dan perasaan ingin mengalahkan akan semakin muncul. Saat dalam kondisi berdua yang sedang emosi, seperti biasanya akan saling serang menyerang, terlebih orang yang mempunya emosional yang tinggi akan semakin meninggi saat berbicara. Dan saat itu pula ledakan amarah, sumpah serapah, ucapan yang tidak perlu keluar akan begitu mudahnya tertuju sama tujuannya.
Yang membedakan manusia dengan manusia lainnya adalah salah satunya kontrol emosi. Saat dalam hubungan dan terjadi masalah yang mengharuskan kita berargumen, kata sederhananya ada yang menjadi api dan ada yang menjadi air. Api dengan kata lain emosi yang membara, tidak terkontrol dan sangat mudah meledak bila terkena bahan obrolan yang menurut dia tidak sesuai. Dan harus ada yang menjadi air yang sejuk, nyaman, disekitarnya membuat kita aman, menyejukan dan memadamkan api amarah pasangannya. Memang terdengar klise bagi orang yang belum memahami apa itu emosional.
Emosional sendiri tercipta akibat adanya rangsangan/pemicu yang menyebabkan perasaan negatif yang berasal baik dari dalam maupun dari luar. Emosional yang berasal dari dalam adalah pikiran dan peraaan. Pikiran dan perasaan sendiri yang memanggil rasa emosi, amarah, kesal yang menyebabkan serangan-serangan kepada orang lain atau pasangannya sendiri. biasanya karena ketidaksesuaian apa yang menjadi ekspetasinya namun tidak terwujud. Sedangkan emosi yang berasal dari luar, hal yang tidak bisa dikendalikan oleh diri sendiri, hal yang tidak bisa kita kontrol yang menyebabkan rasa emosi negatif itu muncul ke permukaan.
Namun dari dua pemicu emosi itu menjadikannya senjata untuk menyerang orang lain melalui apa yang bisa diraih atau melalui apa yang bisa dia lakukan.
Pada dasarnya emosi itu datang melalui kontrol diri kita, saat emosi datang kita bisa memberikan tempat atau tidak. Kita memberikan ruang kepada emosi atau tidak. Kita memberikan fokus dan perhatian pada emosi atau tidak. Saat diri kamu tidak memberikan tempat untuk emosi itu mengontrol diri kamu, kamu tidak akan meluapkan emosi itu sendiri atau bahkan kamu tidak akan merasakan emosi.
Kembali ke pembahasan emosi di dalam hubungan, emosi di dalam hubungan hanya sebentar datangnya, jangan sampai hal yang sebentar itu menyebabkan niat baik kalian tidak tercapai. Saat pasangan kalian emosi, dengarkan dahulu, jangan bicara apapun saat itu juga, jadilah orang yang bisa mengontrol situasi kondisi, bila kalian pria diam dan dengarkan apapun yang diucapkannya, cukup dengarkan. Bila kalian wanita, jangan ambil keputusan saat kalian emosi, jangan merendahkan pasangan kalian saat emosi.
Terimakasih sudah membaca tentang emosi ini, sedikitnya semoga membantu hubungan kalian lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar