Bila semuanya diwujudkan, apakah nanti tidak akan jadi polemik saat dengan kondisi yang berbeda?
Aku mengerti banyak orang yang mengingkan hal yang diinginkan dan mungkin sudah di impikan dalam khayalannya sendiri itu seperti apa. Nyatanya tidak semua hal yang kamu inginkan harus kamu wujudkan, kadang kala hanya angan-angan yang memang membuat kita senang sesaat, namun saat diwujudkan, ternyata itu gak perlu-perlu banget.
Manusia dengan pikirannya memang unik, ada manusia yang bisa mengontrol pikirannya ada manusia yang dikontrol oleh pikirannya. Lantas kamu mau jadi yang mana?
Terlebih kepada orang yang disayang pun seperti itu, orang tua tidak mewujudkan keinginan anak bukan berarti orang tua itu tidak sayang sama anak, karena orang tua juga paham dengan kondisi mereka, paham apa yang perlu dan tidak perlu, kita sebagai anak mungkin masih belum menyadari bahwa orang tua bukan hanya untuk memenuhi keinginan anaknya, namun mereka harus memenuhi kebutuhan hari ini, esok, dan mungkin beberapa hari berikutnya.
Tidak semua keinginan perlu diwujudkan, berpikir realistis dengan kondisi masing-masing mungkin lebih nyaman untuk beberapa pihak. Bahwa kita punya tujuan baik dan jangan sampai hal yang tidak perlu dan tidak kita butuhkan menghalangi niat baik bersama. Lalu sampai kapan kita mau sadar bahwasannya ada hal keinginan dan kebutuhan, ada skala prioritas, ada perjuangan bukan hanya satu pihak, dan konsentrasi menuju tujuan bersama.
Mungkin saat ini kita serba tercukupi dengan materi dan mental, namun bila kondisinya berbeda dengan keinginan yang sama, apakah kita akan baik-baik saja secara hubungan?
Berpikir lebih jauh dan lebih luas memberikan kita sudut pandang yang lain. Apakah keinginan itu hanya untuk memberi makan ego kita atau memang benar-benar saat tidak terkabulkan kita akan sesakit itu?
Memberi makan ego hanya akan menumbuhkan dan juga memelihara ego di dalam diri. Memberi makan ego itu seperti apa? ya dengan memenuhi keinginan. Sesederhana itu namun banyak orang masih menolak definisi itu, dengan berdalih gpp kan kita juga senang, kan kita juga bahagia, kan kita juga menikmatinya dan bla bla bla...
Kita semuanya punya ego, kita yang mengontrol ego kita, apakah ego itu akan diberi makan sehingga akan semakin membesar dan mengontrol kita, atau kita yang mengontrol ego agar tidak semakin membesar dengan tidak memberinya makanan.
Sebagai contoh, orang tua tidak serta merta memberikan apapun yang anak inginkan agar anak tau yang namanya keinginan tidak semuanya perlu diwujudkan. Bapak ibu yang marah merupakan didikan untuk anak bahwa itu bukan kebutuhan untuk dirimu, karna kami sudah memenuhi kebutuhan kamu melalui hal yang lain.
Sampai sini dulu, akan dilanjutkan di episode berikutnya. see
Tidak ada komentar:
Posting Komentar