Selasa, 27 Februari 2024

Selesaikan Masalah Dengan Cooling Down

Cooling down dalam hubungan adalah proses menenangkan diri setelah mengalami konflik atau ketegangan. Ini penting karena membantu mendinginkan emosi, memperbaiki komunikasi, dan mencegah konflik menjadi lebih buruk. Beberapa cara untuk melakukan cooling down dalam hubungan antara lain:

1. Berhenti sejenak. Hentikan interaksi atau diskusi yang sedang berlangsung untuk sementara waktu. Menghentikan komunikasi sama dengan menghambil alih situasi agar tetap kondusif, berdiskusi dengan pikiran dingin dan berbicara dengan tenang dan santai.

2. Menenangkan diri, Ambil napas dalam-dalam atau lakukan teknik relaksasi untuk menenangkan diri. Bernafas dengan lebih lambat dengan tempo yang diatur akan memunculkan ketenangan dalam diri, mengambil alih emosi yang sedang membara.

3. Jauhi situasi, Jika memungkinkan, jauhi situasi yang memicu emosi negatif. Kamu mungkin perlu mundur satu langkah dari situasi yang panas, dari konflik yang sedang terjadi dengan me time, namun jangan pernah kalian curhat dengan orang lain di situasi yang sedang panas-panasnya, hanya akan menimbulkan konflik baru dari masukan-masukan orang lain yang tidak paham situasi kondisinya.

4. Refleksi dan intropeksi. Luangkan waktu untuk merenungkan perspektif orang lain dan memahami perasaannya, jika dengan intropeksi kalian berpikir maka lakukanlah hal itu, seperti apa yang bisa di perbaiki dan yang harus di hindari.

5. Berbicara dengan tenang, Setelah emosi mereda, bicaralah dengan pasangan secara tenang dan terbuka. Berbicara dengan ketidak jujuran akan terdeteksi oleh pasangan kamu, setiap ucapan yang kamu keluarkan merupakan bentuk perasaan, maka lakukan dengan tenang dan jujur membicarakan perihal konflik ini.

6. Mengidentifikasi solusi, Diskusikan cara-cara untuk mengatasi masalah dan mencegah konflik di masa depan. Berdiskusi dengan ngalor ngidul mungkin menjadi efektif saat dua orang pasangan siap dan bersedia untuk memecahkan konflik menjadi solusi mempererat hubungannya. Konflik bisa menjadi media untuk mencari solusi bila dua pihak bisa berlapang dada dan dewasa dalam memaknai konflik tersebut.

Cooling down membantu mencegah pertengkaran yang lebih besar serta memperbaiki hubungan antar pasangan. Dengan catatan perilaku dan kelakuannya yang menjadikan konflik tersebut sudah dihilangkan dan improve diri agar lebih bisa menghargai pasangannya saat ini.

Terimakasih sudah meluangkan waktu dalam membaca materi ini.

Semoga kalian langgeng dengan pasangan kalian. aamiin

Komitmen dan konsistensi dalam berpasangan

 Komitmen itu bisa dilakukan hanya oleh orang yang sudah dewasa dalam pemikiran, tindakan, dan prilaku dengan mempertimbangkan kedepannya. Sedangkan orang yang mempunya status berhubungan namun dia belum memiliki prinsip komitmen itu, lebih baik mundur atau tidak sama sekali dengannya. Dikarena komitmen sebagai pondasi dalam hubungan untuk saling memberikan rasa berharga, rasa hormat, rasa memiliki, bukan hanya sekedar ucapan komit lalu pergi dengan prinsipnya sendiri. Lebih baik tidak bukan?? 

Komitmen itu bukan hanya ucapan manis di mulut saja, komitmen merupakan sebuah pembuktian bahwa memang berkualitas nya diri seseorang.

Komitmen itu bentuknya tindakan dan prilaku yang bisa memberi bukti dan meyakinkan pasanganmu tentang perasaanmu ke dia. Berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merusak hubungan, terlebih pasanganmu sudah mewanti-wanti agar tidak terjadi kesalahpahaman antara berdua. 

Komitmen itu tidak mudah, makanya hanya orang yang cerdas, pintar, bijaksana, berwibawa yang bisa melakukannya. Orang yang gak bisa berkomitmen sama ucapannya sendiri? pikir aja sendiri! kamu kira kamu orang yang berkualitas? TIDAK

Sedangkan konsisten adalah sikap dan perilaku yang memelihara dan menerapkan prinsip komitmen itu sebagai pedoman hidupnya. Konsisten, kamu ngomong apa, lakukanlah apa yang kamu omongin. Simpel? iya, mudah? Tentu saja mudah bagi orang yang mempunyai prinsip itu.

Menghargai pasangan, menghormati pasangan, memberi respect pada pasangan adalah sesuatu hal yang paling penting untuk berkomunikasi dalam menjalin sebuah hubungan yang langgeng, bahagia, serta menyelamatkan keluarga.

Jumat, 23 Februari 2024

Micro Cheating (Perselingkuhan yang dianggap biasa dan berbahaya)

Sebagai sepasang kekasih masing-masing mempunyai harapan terhadap hubungan yang sedang di jalaninya. Namun tidak semua orang mengerti tentang etika dan batasan dalam hubungan sebagai pasangan.

Terlebih lagi tidak berkomitmen dan konsisten dalam menjalankan batasan-batasan yang memang seharusnya ada didalam berpasangan tersebut. Semua orang memiliki peran dan tanggung jawab nya masing-masing, namun didalam hubungan harus memiliki peran bersama dan tanggung jawab bersama juga, untuk memelihara hubungan yang saling menghargai, menghormati, dan respect satu sama lain.

Ada orang yang berkata, selingkuh gpp asal gak ketemuan, asal gak VC, asal gak jalan dan makan bareng. WTF? apa itu memakai komitmen dalam berhubungan? Saya rasa tidak. Kasus seperti ini sudah salah tentang pola pikir bahwa yang dinamakan selingkuh itu harus bertemu secara fisik, komunikasi secara intensif, nyatanya ketika kita melakukan chating di luar profesionalitas kita dalam perihal pekerjaan, dan pasangan kalian tidak tahu, itu sudah termasuk selingkuh. Kalian tidak menyadarinya kan? atau memang belum ketahuan?

Ada juga kasus sangat diluar nalar dan batasan dalam berhubungan, yakni membuka sosial media ex. Sangat terpukul dan sakit hati mungkin yang di rasakan pasangannya, ketika dia ketahuan membuka ex nya, dan itu tidak mungkin tidak di sengaja, pasti sengaja. Yakin! Batasan dasar yang paling dasar pun sudah begitu mudah dilanggar, diterobos, dilewati dengan kalimat "gak sengaja", lalu meminta maaf, mengulanginya lagi, lagi, dan lagi. Apakah itu memang kebetulan atau memang karena ketahuan saja?

Prilaku dan kelakuan seperti itu bisa menyebabkan kehilangan kepercayaan pasangannya, pasangan yang tulus, bersih, mempercayai nya dengan sepenuh hati, dibalas dengan kelakuan dan perilaku nya yang manipulatif. Hubungan dengan pasangan menjadi renggang, terjadi kesalahpahaman, terjadi penurunan rasa bangga dan menghargai satu sama lain.

Betul, kepercayaan itu mahal. Pasangan yang saat ini dengan kita, mungkin akan sangat dihargai, dihormati, dianggap ada oleh orang yang memiliki komitmen dan konsisten dalam berperilaku dan ucapannya secara aktual terhadap hubungan dengan pasangannya.

Yang kita lihat di media sosial, cerita dari teman-teman, cerita dari kerabat, tentang kehidupan berpasangan mungkin akan tidak sesuai dan tidak sama dengan apa yang kita butuhkan saat ini. 

Apa yang kalian dengarkan, lihat, dari medsos dan orang sekitar, mereka hanya ingin diberikan validasi, bercerita, bukan berarti kamu harus seperti mereka juga, bukan berarti bahagia kamu seperti mereka juga, apa yang kalian dengarkan dan lihat belum tentu yang kalian butuhkan.

Bahagia orang lain belum tentu sama dengan bahagia kita, bahagia kita bukan buat membahagiakan orang lain. Bahagia kita berasal dari kehidupan kita, bahagia orang lain bukan standar bahagia kita.

Bahagia dan bersyukur atas nikmat kehadiran pasangan kamu saat ini, tuhan menurunkan dia untuk memenuhi kebutuhan kamu, kebutuhan akan dilindungi, kebutuhan akan penjagaan, kebutuhan kepemimpinan, kebutuhan disayang dan dicintai. 

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga setelahnya kalian bisa sadar akan kehidupan berpasangan kalian sendiri, bahwa itu mempunyai batasan diri masing-masing, batasan dalam berhubungan, dan batasan dalam berprilaku diluar, baik sedang bersama pasangan maupun sedang tidak bersama.

MMR : Menghargai, Menghormati, Respect

Memberi benteng dan batasan agar tidak terjadi perselingkuhan

 Perselingkuhan terjadi akibat adanya interaksi sosial antara lawan jenis selain pasangannya, baik secara langsung ataupun tidak langsung. P...